Organ Tumbuhan
Plant Organs
Rizka Hayati
rizkahayati.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Organ merupakan struktur tumbuhan yang paling familiar dan mudah diamati. Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Daun pada kebanyakan tumbuhan vaskular merupakan organ fotosintetik utama, walaupun batang hijau juga melakukan fotosintesis. Metode yang digunakan yaitu mengamati secara langsung objek yang akan di teliti. Praktikum ini di laksankan pada tanggal 11 Oktober 2018 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Tujuan praktikum yaitu untuk dapat mengamati dan mengenal organ-organ tumbuhan seperti akar, batang dan daun. Hasil praktikum mengamati bagian-bagian dari kembang sepatu (Habiscus rosasinensis), rumput teki (Cyperus rotundus), keladi (Colocasia esculenta)dan bayam (Amaranthus spinosus).
Kata Kunci: Organ tumbuhan, akar, batang, daun
Abstrack
Organ consists of a number of types of networks that together carry out certain functions. The organ is the most familiar and easily observed plant structure. Root is a part of the plant that functions to absorb water and minerals from the soil. The stem structure is more complex than the root. The leaves in most vascular plants are the main photosynthetic organs, although green stems also carry out photosynthesis. The method used is observing directly the object to be examined. This practicum was carried out on October 11, 2018 at the Biology Education Laboratory of the FKIP Syiah Kuala University. The purpose of practicum is to be able to observe and recognize plant organs such as roots, stems and leaves. Practicum results observed parts of hibiscus (Habiscus rosasinensis), puzzle grass (Cyperus rotundus), taro (Colocasia esculenta) and spinach (Amaranthus spinosus).
Keywords: Plant organs, roots, stems, leave
Pendahuluan
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa latin morphus yang berarti wujud atau bentuk. Untuk memudahkan para peneliti dalam mengklasifikasikan jenis tumbuhan, bentuk morfologi salah satu indikator yang sangat besar perannya untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, sehingga keragaman tumbuhan yang sangat beranekaragam dapat identifikasi dan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam pemberian nama spesies, famili hingga kingdom (Sarjani, 2017, p. 182).
Morfologi salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang karakteristik tumbuhan. Morfologi digunakan sebagai dasar dalam taksonomi. Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dijadikan dasar taksonomi adalah daun, batang, bunga, buah, dan akar (Zahro, Hani Zulfia, dkk, 2014, p. 84).
Akar (root) adalah organ multiselular yang menambatkan tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorpsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat. Sebagian besar eudikotildan gimnosperma memiliki sistem akar tunggang (taproot system), yang terdiri dari satu akar vertical utama, yaitu akar tunggang yang berkembang dari akar embrionik. Akar tunggang memunculkan akar lateral yang disebut juga akar cabang. Pada tumbuhan vaskular tak berbunga dan sebagian besarnya monokotil, misalnya rumput, akar embrionik mati dan tidak memunculkan akar utama (Campbell, 2008, p. 316).
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2013, p. 74).
Bentuk daun sangat bervariasi, pada daun juga mengalami penyakit, seperti bercak daun menyebabkan kerugian pengurangan fungsi permukaan dari tanaman (Aliah, Nurul Umayatul, dkk, 2015, p. 36).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 11 Oktober 2018.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Pada Praktikum ini subjek/sampel yang digunakan adalah kembang sepatu (Habiscus rosasinensis), rumput teki (Cyperus rotundus), keladi (Colocasia esculenta) dan bayam (Amaranthus spinosus).
Prosedur
Prosedur atau cara kerja yang harus di perhatikan dalam melakukan praktikum ini dapat dilakukan dengan cara berikut: amati secara seksama tumbuhan yang ingin diamati, mulai dari bagian-bagiannya, akar primer, leher akar, batang akar, cabang-cabang akar, ujung akar, serabut akar, tudung akar, buku-buku batang, ruas batang, daun penumbu, pangkal daun, ujung daun, tepi daun, tulang daun, ibu tulang daun serta alat-alat tambahan lainnya yang ada pada tumbuhan tersebut. Kemudian gambarkan bagian-bagian akar, batang, daun sesuai dengan tumbuhan yang sudah diamati dan digambarkan juga secara skematis.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan cara mengamati langsung pada objek yang diamati. Teknis pengumpulannya sudah tersedia di meja praktikum sebelum di mulainya praktikum.
Teknik Analisis Data
Data yang didapatkan dari metode pengamatan kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil dan Pembahasan
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur tubuh dari tumbuhan.
Pada hasil pengamatan beberapa tumbuhan yang telah lakukan pada tanggal 11 Oktober 2018 diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 1: Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Gambar 2: Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis).
Daun kembang sepatu mengandung Saponin yang merupakan agensia defaunasi untuk menurunkan populasi protozoa dalam rumen dan diharapkan meningkatkan jumlah bakteri (Widyawati, dkk. 2017, p. 88).
Rumput teki (Cyperus rotundus) memiliki pertulangan daun sejajar, hal ini dapat kita amati pada gambar di bawah ini.
Pada tinggi rumput teki, didapatkan hasil yang beragam, karena pengaruh adanya reaksi dari herbisida nabati juga terlihat pada fitotoksisitas yang terjadi pada gulma teki (Cyperus rotundus) (Riskitavani, Denada Visitia dan Kristanti Indah Purwani, 2013, p. 61).
Tanaman bayam (Amaranthus spinosus) memiliki batang yang tegak dan daun yang tunggal berwarna hijau muda dan tua.
Gambar 4: Bayam (Amaranthus spinosus)
Bayam (Spinacea oleracea) adalah tumbuhan yang berasal dari Amerika dan Selandia Baru. Karena mudah tumbuh di mana saja, kini bayam sudah sangat dikenal di Indonesia. Bayam sebagai salah satu bahan makanan yang ternyata memiliki kandungan protein yang sangat tinggi (Sutrisno. 2010, p. 108).
Keladi memiliki batang yang pendek, tumbuh dengan arah tegak dan dengan daun yang berbentuk lonjong.
Tanaman talas termasuk tanaman yang berumur panjang sehingga kebutuhan airnya relatif lebih banyak dibandingkan tanaman yang berumur pendek. Oleh karena itu, apabila tanaman talas mengalami kekurangan air, tanaman akan melakukan adaptasi dengan cara menggulungkan daunnya (Suminarti, 2015, p. 764).
Simpulan dan Saran
Simpulan
Jadi dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 11 Oktober 2018, dapat disimpukan bahwa:
Saran
Dari hasil penelitian diatas diharapkan agar kedepannya setiap praktikan diharapkan mampu membedakan tiap-tiap bagaian dari organ tumbuhan. Dan juga lebih baik dalam memperhatikan, mengerjakan, dan menggambar hasil pengamatan.
Daftar Pustaka
Aliah, Nurul Umayatul, Liliek Sulistyowati, Anton Muhibbudin. (2015). Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun Terhadap Serangan Jamur (Mycosphaerella Musicola) Penyebab Penyakit Bercak Daun Sigatoka Pada Sepuluh Kultivar Pisang. Jurnal HPT. 3 (1): 36.
Campbell. 2008. Biologi Edisi Ke Delapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kurniati, Triani, Daniel, Sudrajat. (2018). Uji Toksisitas Dan Sifat Alelopati Ekstrak Alang-Alang (Imperata Cylindrica) Terhadap Perkecambahan Biji Padi (Oryza Sativa). Jurnal Atomik. 3 (1): 54.
Riskitavani,Denada Visitia. Kristanti Indah Purwani. (2013). Studi Potensi Bioherbisida Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa) terhadap Gulma Rumput Teki (Cyperus rotundus). Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2 (2): 61.
Sarjani, Tri Mustika, Mawardi, Ekariana S. Pandia, dan Dewi Wulandari. (2017). Identifikasi Morfolog dan Anatomi Tipe Stomata Famili piperaceae di Kota Langsa. Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI). 2 (1): 182.
Suminarti, NE. (2015). Respons Tanaman Talas (Colocasia Esculenta L.) (Schott Var. Antiquorum) Terhadap Berbagai Jumlah dan Frekuensi Pemberian Air. 1(4): 763-766).
Sutrisno, Joko. 2010. Pembuatan Biogas Dari Bahan Sampah Sayuran Kubis, Kangkung dan Bayam. Jurnal Teknik Waktu. 8 (1): 108.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Widyawati, DS., Silalahi, FS., Astuti, I. (2017). Efektivitas Daun Kembang Sepatu sebagai Agensia Defaunasi dalam Pakan Konsentrat Tinggi Menggunakan Jenis Hijauan Berbeda pada Kecernaan Nutrien Kambing Kacang. Jurnal Sains Peternakan. 15(2): 88.
Zahro, Hani Zulfiah, Yeni Herdiyeni, Irman Hermadi (2014). Pengembangan Sistem Ontologi untuk Morfologi Tumbuhan Obat. Jurnal Ilmu Computer Agri- Informatika. 3 (2): 84.
KLASIFIKASI ATAU TAKSONOMI DARI HASIL PENGAMATAN
1.
2. Kembang Sepatu (Habiscus rosasinensis)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Habiscus rosasinensis
3. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
4. Keladi (Colocasia esculenta)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta
6. Bayam (Amaranthus spinosus)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amarantus
Spesies :Amarantus Spinosus L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar