Kamis, 04 April 2019


Daun Tunggal
The Single Leaf
Rizka Hayati
Abstrak
Daun merupakan organ tumbuhan yang melekat pada buku (nodus) dari batang. Daun biasanya merupakan struktur pipih berwarna hijau (berklorofil) dan berasal dari bakal daun. Daun tunggal adalah daun yang pada setiap tangkai daun mempunyai satu helaian daun. Metode yang digunakan yaitu dengan pengamatan  secara langsung terhadap objek tumbuhan yang ingin diteliti. Praktikum ini dilaksanakan pada 5 Maret 2019 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Tujuan praktikum yaitu untuk dapat mengenal bagian-bagian daun, bangun daun, ujung daun, pangkal daun, tulang daun, toreh, tepi daun dan daging daun serta alat-alat tambahan lainnya. Hasil praktikum yaitu untuk dapat mengetahui bagian-bagian dari daun tebu (Saccharum officinarum), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis. L), keladi (Colacasia esculenta schutt), jarak (Ricinus comunis), meniran (Phyllantus urinaria), dan cermai (Phyllantus acidus).
Kata kunci: daun tunggal, bagian daun, bentuk daun

Abstract
The leaf is a plant organ attached to the book (node) from the stem. Leaves are usually flat green structures (chlorophyll) and originate from the leaves. A single leaf is a leaf that has one leaf blade on each leaf stem. The method used is direct observation of the object of the plant to be studied. This practicum was held on March 5, 2019 at the Biology Education Laboratory FKIP Syiah Kuala University. The purpose of the practicum is to be able to recognize the parts of the leaves, wake leaves, the tips of leaves, base of leaves, leaf bones, incisions, the edges of leaves and leaf flesh and other additional tools. The results of the lab are to be able to know the parts of sugarcane leaves (Saccharum officinarum), hibiscus (Hibiscus rosa-sinensis. L), taro (Colacasia esculenta schutt), distance (Ricinus comunis), meniran (Phyllantus urinaria), and cermai ( Phyllantus acidus). Keywords: single leaf, part leaf, shape leaf


Pendahuluan
            Daun (Leaf) pada kebanyakan tumbuhan vaskular merupakan organ fotosintetik utama, walaupun batang hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi namun biasanya terdiri atas sebuah helaian (Blade) pipih dengan satu tangkai daun (Petiole) yang menyambungkan daun ke batang pada nodus (Campbell, 2008, p. 318).
            Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna warna hijau yang dinamakna klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuhan-tumbuhan nampak hijau pula (Tjitrosoepomo, 2013, p. 5).
            Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan  cahaya matahari. Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas (Ai & Banyo, 2011, p. 167).
Bentuk daun sangat bervariasi, pada daun juga mengalami penyakit, seperti bercak daun menyebabkan kerugian pengurangan fungsi permukaan dari tanaman (Aliah, dkk, 2015, p. 36).
Daun tunggal terkadang berbagi sangat dalam sehingga menyerupai daun majemuk, tersebar atau berhadapan, kebanyakan tanpa daun penumpu (Hasanuddin, dkk, 2014, p. 103)
           
Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 5 Maret 2018.

Target/Subjek/Populasi/Sampel
Pada praktikum ini target/subjek yang digunakan adalah tebu (Saccharum officinarum), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis. L), keladi (Colacasia esculenta schutt), jarak (Ricinus comunis), meniran (Phyllantus urinaria), dan cermai (Phyllantus acidus).

Prosedur
Prosedur atau cara kerja yang harus di perhatikan dalam  melakukan praktikum ini dapat dilakukan dengan cara berikut: amati secara seksama daun tunggal yang ingin diamati, mulai dari bagian-bagiannya, bangun daun, ujung daun, pangkal daun, tulang daun, toreh, tepi daun dan daging daun serta alat-alat tambahan lainnya yang ada pada tumbuhan tersebut. Kemudian gambarkan bagian-bagian daun lengkap dan daun tidak lengkap sesuai dengan tumbuhan yang sudah diamati dan digambarkan juga secara skematis.

Data Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
       Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini disediakan oleh masing-masing kelompok.

Teknik Analisis Data
       Data yang didapatkan dari metode pengamatan kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil dan Pembahasan
Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama  terjadinya fotosintesis. Berkaitan dengan itu, daun memiliki struktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya (Papuangan, 2014, p. 287).

Pada hasil mendeskripsikan daun tunggal yang telah dilakukan pada tanggal 5 Maret 2019 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tebu (Saccharum officinarum) memiliki bangun daun seperti pita, dapat terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Tebu (Saccharum officinarum)

Klasifikasi
Kingdom          : Plantae          
Divisi               : Magnolophyta
Kelas               : Liliopsida      
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Saccahrum
Species           : S. officinarum

Daun pada tanaman ini termasuk daun tunggal dan daun tidak lengkap karna hanya memiliki helaian daun, pelepah daun dan lidah-lidahan. Tebu memiliki bangun daun pita, ujung daun meruncing, pangkal daun membulat, tulang daun sejajar, tepi daunnya rata, daging daun seperti perkament dan permukaan daun berbulu kasar.
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis. L) termasuk daun tidak lengkap, hal ini dapat di lihat pada gambar di bawah ini:



Gambar 2. Kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis. L)

Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies             : H. rosa-sinensis L.

Daun kembang sepatu termasuk daun tidak lengkap karna tidak memiliki pelapah daun. Bangun daunnya bulat telur, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, tulang daunya menyirip, tepi daun bergerigi, daging daun setipis kertas, permukaan daun licin.
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)  selain mengandung saponin yang ditandai dengan keluarnya lendir bila diremas dan juga mengandung nutrien yang cukup baik seperti protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar (Widyawati, dkk, 2017, p. 88).
Daun keladi (Cholacasia esculenta) memiliki permukaan daun yang berwarna hijau dengan permukaan daun yang berlilin, seperti pada gambar di bawah ini:


Gambar 3. Keladi (Colacasia esculenta schutt)
Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Monocotyledonae
Ordo                : Arales
Famili              : Araceae
Genus              : Colocasia
Spesies             : C. esculenta

Daun keladi termasuk daun tunggal dan lengkap. Karena memiliki tangkai daun, helaian daun, dan pelepah daun. Namun tidak memiliki lidah-lidahan. Bangun daun perisai, ujung daun runcing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menjari, tepi daun merombak, daging daunnya tipis lunak dan permukaan daun berlilin.
Tanaman talas termasuk tanaman yang berumur panjang sehingga kebutuhan airnya relatif lebih banyak dibandingkan tanaman yang berumur pendek. Oleh karena itu, apabila tanaman talas mengalami kekurangan air, tanaman akan melakukan adaptasi dengan cara menggulungkan daunnya (Suminarti, 2015, p. 764).

Gambar 4. Jarak (Ricinus comunis)

Klasifikasi
Kingdom          : Plantae 
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Ricinus
Spesies             R. comunis

Tanaman jarak termasuk kedalam tanaman perdu yang memiliki daun tunggal. Daun jarak termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun, tidak memiliki pelepah daun serta lidah-lidahan. Bangun daun bulat, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menjari, tepi daun berombak, daging daunnya seperti kertas dan permukaan daunnya gundul.
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi lingkungan tumbuh yang luas, Usaha pengembangan tanaman jarak pagar sebagai bahan baku alternatif bioenergi, memerlukan kegiatan perbaikan genetik melalui pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas unggul (Surahman, dkk, 2009, p. 256).


Meniran salah satu jenis tanaman yang memiliki bentuk batang bulat dan tinggi kurang dari 50 cm, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 5. Meniran (Phyllantus urinaria)

Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Phyllanthus
Spesies             : P. urinaria

Daun meniran adalah daun tunggal yang tata letaknya berselang seling. Daun meniran hanya memiliki tangkai daun. Tidak memiliki helaian daun, pelepah daun, serta lidah-lidahan. Bentuk daun ini yaitu jorong, ujung daun membulat, pangkal daun membulat, tulang daun menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis lunak, dan permukaan daun licin.
Meniran (Phyllanthus niruri L.) merupakan tumbuhan liar suku Euphorbiaceae yang hidup di daerah beriklim tropis. Di Indonesia tanaman ini sangat mudah ditemukan di tepi jalan, tanah kosong, kebun, sungai bahkan di pekarangan rumah (Nugrahani, 2012, p. 52).
Daun tunggal, panjang 2-7 cm, tersusun di rantingnya seperti daun majemuk menyirip. Hal ini dapat kita amati padagambar di bawah ini:

Gambar 6. Cermai (Phyllantus acidus)

Klasifikasi
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Phyllanthus
Spesies             : P. acidus

Daun cermai termasuk daun tunggal karna ketika berguguran daunnya jatuh satu persatu tidak sekalian. Bertangkai pendek dan tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Termasuk daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun sedangkan upih daun dan lidah-lidahan tidak dimilikinya. Bangun daun bulat telur, ujung daun runcing, pangkal daun membulat, tulang daun menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis, dan permukaan daun licin.

Simpulan dan Saran
Simpulan
Jadi dari hasil pengamatan yang telah saya lakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 5 Maret 2019, dapat disimpukan bahwa:
 Daun tunggal adalah daun yang pada setiap tangkai daun mempunyai satu helaian daun. Daun dapat dibedakan menjadi daun lengkap dan daun tidak lengkap, daun tebu, kembang sepatu, jarak, cermai, dan meniran merupakan jenis daun yang tidak lengkap. Sedangkan daun keladi merupakan daun lengkap karna memiliki helaian daun, pelepah, dan tangkai daun.

Saran
Dari hasil penelitian diatas diharapkan agar kedepannya setiap praktikum diharapkan mampu mendeskripsikan daun tunggal, serta daun lengkap dan tidak lengkap. Dan juga lebih baik dalam memperhatikan, mengerjakan, dan menggambar hasil praktikum.

Daftar Pustaka
Ai, Nio Song & Banyo, Yunia. (2011). Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. 11 (2): 167-173.
Campbell. (2008). Biologi Edisi kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hasanuddin, dkk. (2014). Hubungan  Kekerabatan Fenetik 12 Spesies Anggota Familia Asteraceae. Jurnal EduBio Tropika. 2 (2): 187-250.

Latifa, Roimil. (2015). Karakter Morfologi Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan Hutan Kota di Kota Malang.  Hal 667-676.
Nugrahani, SS. (2012). Ekstrak Akar, Batang, dan Daun Herba Meniran Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 8 (1): 51-59.
Papuangan, dkk. (2014). Jumlah dan Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauan di Kota Ternate.  Jurnal Bioedukasi. 3 (1): 287-292.
Suminarti, NE. (2015). Respons Tanaman Talas (Colocasia esculenta L.) (Schott Var. Antiquorum) Terhadap Berbagai Jumlah dan Frekuensi Pemberian Air. 1 (4): 763-766.
Surahman, M, dkk. (2009). Karakterisasi dan Analisis Gerombol Plasma Nutfah Jarak Pagar Indonesia dan Beberapa Negara Lain Menggunakan Marka Morfologi dan Molekuler. Jurnal Agron. 37 (3): 256-264.
Tjirosoepomo, Gembong. (2013). Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Widyawati, DS., Silalahi, FS., Astuti, I. (2017). Efektivitas Daun Kembang Sepatu sebagai Agensia Defaunasi dalam Pakan Konsentrat Tinggi Menggunakan Jenis Hijauan Berbeda pada Kecernaan Nutrien Kambing Kacang. Jurnal Sains Peternakan. 15 (2): 87- 91.
































 
















































2 komentar:

  1. wahh web ini sangat membuantu saya untuk membuat laporan...
    sukses terus dan dapat mengalahkan web-web lainnya..
    subscribe cahannel saya ya, wkwkwk

    BalasHapus
  2. Allhamdulillah bisa bermanfaat..
    Aamiinn makasih doanya
    Agnanchanel mimin subscribe ok

    BalasHapus

Ekosistem Ecosystem Riz ka Hayati rizkahayati.bio18@fkip.unsyiah.ac.id Abstrak              Ekosistem adalah suatu sistem ekolog...